Dalam lingkup Wilayah, sulawesi selatan sangat kaya dengan berbagai kebudayaan,suku,adat,bahasa,agama yang berbeda-beda. Provinsi Sulawesi
selatan terdiri dari 20 kabupaten.Dalam wilayah seluas itu berbagai
bahasa yang di gunakan selain bahasa indonesia seperti bahasa
bugis,konjho dan lain-lain, masing-masing bahasa memiki
wilayah perselebaran tertentu.pada saat sekarang ini karena adanya
interaksi manusia sebagai mahluk berbudaya setiap bahasa sudah saling
mempengaruhi sehingga keaslian dari tiap bahasa sudah tidak murni lagi.
Tapi keunikannya setiap bahasa memiliki ciri khas tertentu bisa di amati
juga dari segi dialek atau logat pengucapan masing-masing daerah, meski
bahasanya satu rumpung tapi pengucapan atau dialeknya memiliki
perbedaan di tambah lagi dengan hasil perkawinan bahasa sehingga
terkadang tiap bahasa daerah tertentu ada yang memiliki kesamaan dengan
bahasa daerah lain.
Berdasarkan letak geografis, Kecamatan sinjai barat terletak di bagian timur Provinsi Sulawesi Selatan, dengan potensi sumberdaya alam yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan karena termasuk wilayah pegunungan, disamping memiliki luas wilayah ±13,553 Km². Secara astronomis terletak 50 2’ 56” - 50 21’ 16” Lintang Selatan (LS) dan antara 1190 56’ 30” - 1200 25’ 33” Bujur Timur (BT). Bahasa yang digunakan didaerah ini sangat kental dengan bahasa konjho.
Berdasarkan pengertian yang bisa diambil dari arti bahasa konjho, Bahasa “konjho” disini diartikan “Disitu” atau “Disini” di ambil dari pemahaman berdasarkan bahasa makassar dan bugis bahasa konjho berarti bahasa di tempat itu, kebenaran dari asal-usul penamaan bahasa konjho sendiri belum diketahui kebenarannya secara pasti. Berdasarkan beberapa hasil penelitian bahasa konjho terbagi menjadi dua yaitu bahasa konjho pesisir dengan bahasa konjho pegunungan, pengguna bahasa konjho pesisir disini seperti daerah bulukumba dan sekitarnya, Sedangkan pengguna bahasa konjho pegunungan sendiri seperti daerah sinjai barat dan sekitarnya.berdasarkan pengamatan arah perselebaran bahasa konjho, jika bulukumba yang dikatakan ssebagai tempat bermula atau berpusat bahasa konjho maka kita dapat mengambil asumsi bahwa arah penyebaran bahasa konjho menyusuri wilayah pegunungan Sulawesi selatan hal ini karena yang dapat diamati pengguna bahasa konjho dominan dipegunungan seperti pengguna bahasa dilereng gunung bawakaraeng dan lompobattang dapat dijumpai didaerah sinjai barat dan sekitarnya termasuk sebagian dari wilayah Kabupaten Gowa yaitu daerah tombolo, kanreapia dan malino meski malino sendiri juga dipengaruhi oleh bahasa makassar. Selain itu disisi lain pegunungan bawakaraeng dan gunung lompobattang yaitu daerah pegunungan jeneponto dan bantaeng juga selain menggunakan bahasa makassar sehari-harinya juga menggunakan bahasa konjho. Menyusur kedaerah bagian utara daerah bone dan maros menuju daerah pangkep dan berakhir di daerah barru selanjutnya mulai di dominasi oleh bahasa Toraja. Di daerah barru pengguna bahasa konjho dapat dijumpai di Desa Bulo-Bulo, Mereka menyebut bahasanya sebagai bahasa Dentong namun jika ditelisik ternyata sangat dekat dengan bahasa konjho. Berdasarkan asumsi diatas yang jadi pertanyaan kemudian mengapa bahasa ini hanya menyebar di dataran tinggi? Satu dugaan munkin karena daerah pesisir lainnya didominasi oleh bahasa makassar dan bugis. Kembali lagi kewilayah sinjai barat kendati sebenarnya penduduk sinjai barat adalah suku bugis , namun mereka menggunakan bahasa konjho sebagai bahasa sehari-hari sehingga kebanyakan meski adalah asli suku bugis tapi tid ak tahu berbahasa bugis.
Bahasa konjho umumnya menggunakan akhiran “Do” pada penggunaan setiap kalimatnya misalnya “Battu teikintudo” artinya “Anda dari mana” . Ciri khas yang paling membedakan dari daerah asal pengguna bahasa kojho dapat kita lihat dari segi dialek atau logatnya, hal ini karena setiap daerah memiliki logat khas masing-masing. Bahkan diwilayah sinjai barat sekali pun meski hanya merupakan sebuah kecamatan tapi didaerah ini penggunaan bahasa setiap desa memiliki logat pengucapan masing-masing, ada yang agak cepat dan ada yang agak lambat dalam pengucapannya. Perbedaan yang paling mencolok penggunaan bahasa konjho dapat di jumpai di daerah perbatasan kecamatan sinjai barat dengan kabupaten gowa yaitu didaerah tombolo dilihat dari segi logatnya jikadibandingkan dengan logat dari daerah sinjai barat itu sendiri, meski sehari-harinya sama-sama beraktivitas tapi ciri khas itu masih tetap ada..
Penulis : Farmin Gunawan
Sumber : Visasia Entrepreneur Community (VISEC)
0 komentar:
Post a Comment